Sabtu, 29 Januari 2011

Kali ini biarkan aku menghujat.

Kali ini akan kuhujat terik matahari yang menghitam-legamkan kulit anakanakku ketika siang membakar pikiran di kepala mereka di perempatan-perempatan lampu merah untuk berbelas iba dan mencuri rejeki dari pengendara kuda besi yang tak lagi mempunyai nurani, mencuri sesuatu yang mungkin sebagian adalah hak mereka.

Di Negeri yang tak mempunyai pemimpin ini adalah para aktor-aktor hebat yang memainkan kuasa persis pemeran bintang senitron di sinetron murahan yang setiap hari ditayangkan di layar kaca milik orang kaya di negeri sandiwara ini.

Tak ada yang peduli nasib mereka, para pemimpin menutup mata, hanya memikirkan berapa banyak nominal uang ketika akhir bulan slip gaji diselipkan di kantong celana dekat kemaluan mereka yang memang sudah tak punya malu.

Kali ini biarkan aku terus menghujat hingga nafasku lewat seperti syahwat para penguasa yang memilih tidur di hotel mewah ditemani modelmodel cantik yang wajah dan dadanya disumpal silikkon buatan para pekerja salon daripada pulang ke rumah dimana para nyonya sedang sibuk berlomba untuk mendapatkan perjaka di sebuah acara arisan yang memang menghadiahkannya.

0 komentar:

Posting Komentar