Kamis, 13 Januari 2011

diketiadaanmu

Mi, telah ada waktu di mana tubuh singgah
Merebahkan langkah goyah dalam istirah
Tetapi sepi tetap saja membelati
Seikat melati yang merobek gambar hati
; hatiku
Dan hatimu yang dulu sempat beradu

Mi, dikepergianmu, tak ada yang berubah
Kecuali semak yang semakin tumbuh subur
Di taman ini, jejeran bangku kosong
Masih setia menunggu tamu
; kamu
Dan aku yang menjadi patung

Mi, diketiadaanmu
Diamdiam kubangun kuil persembahan
Yang tentu tak ada yang tahu
Bahwa aku membangun patung-patungmu
(karna pasti aku akan di cap penyembah berhala)
Bahwa aku selalu memujamu

0 komentar:

Posting Komentar