Lalu, dengan apa kau hapus garis lurus dari sudut mata hingga pipimu?
Ketika malam airmata membuat parit yang sakit
Di wajahmu, segala tumpah ruah
Mengirim asin kesudut bibir. Serupa lendir
Yang merngering ketika percintaan berakhir lima menit lalu
Sebab, lelaki kekar telanjang yang tertidur di sampingmu
Tak jua mampu memberimu nyaman dalam pelukannya
Sementara sunyi yang bersarang di dada, menyeruak tibatiba
Seperti epilepsi terkena airmataair yang mengalir dari parit di matamu
Lalu, dengan apa kau hapus garis lurus dari sudut mata hingga pipimu?
Bilamana kemarau datang teramat panjang
Sementara hujan terus menari bebas di hatimu
Dekat belahan dadamu, tempat kau simpan segala rahasia
Adalah waktu yang ingin kau putar mundur
Di kakimu yang seharusnya surga berada
Adalah neraka atas pilihan lalu
Lalu, dengan apa aku hapus garis lurus dari sudut mata hingga pipimu?
jika puisiku telah pucat pasi
Dan basi
Dan mati
Villa nusa indah.
Cerpen: Bercinta dengan Celana Dalam Perempuan
3 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar