Sabtu, 17 Desember 2011

Isi Puisiku

bila kau ingin tahu isi puisiku
itu adalah dirimu;
tersimpan rapi dalam lemari
dan kuncinya adalah hatiku

ke hatiku;
aku persilahkan kau masuk
karna kaulah pemilik segala aku
tak perlu kau ketuk pintu
bisikkan saja namamu, pelan
maka segala yang tak tampak
seketika akan bersujud di hadapanmu

cinta adalah kegaiban
yang di beri oleh hati
seperti senyummu
yang datang tiba-tiba
mampu beri wangi
kepada luka di dadaku

aku tuliskan puisi ini
bukanlah untuk memujimu
karna segala pujapuji adalah nafasku
--yang menghembus helakan namamu.

Rabu, 14 Desember 2011

Nadia

Di kedalaman matamu, Nadia
Bening air tak mengalir
Ikan-ikan berenang riang
Dan padma tumbuh mekar disana

Nadia, di akhir pertemuan
kucoba beri kau senyuman
namun ribuan bintang di langit
lebih senang melihat kita sakit

kini, akulah lelaki
—yang telah memilih
menjadi nelayan, Nadia
mengarungi lima samudera
mencari samudera serupa matamu

perjalanan hanyalah pencarian
kembali keindahan kenangan
masa di masalalu
; tatapan mesra. senandungkan
Lagu-lagu kerinduan

Nadia, ingin sekali lagi
Aku tenggelam di matamu
Menjadi ikan-ikan
Yang menetaskan telur-telur
Yang memberi subur
Pada bungga padma.

Baiklah, aku rasakan dan katakan; aku mencintaimu

Baiklah, aku rasakan;
Aku mencintaimu
Awal mula debar tercipta
Dadamu mendekap dadaku
Dan malam menerang
Lewat pancaran cahya
Dari binar matamu

Baiklah, aku katakan;
Aku mencintaimu
Awal mula kata akan terkatakan
Bibirmu memangut bibirku
Dan siang menghitam
Pancaran cahya lewat
Dari mataku yang tertutup rapat

Malam adalah siang
Siang adalah malam
Maka kepadamu,
aku rasakan dan katakan;
Aku mencintaimu.