Minggu, 26 Desember 2010

Disinilah Aku.

Disinilah aku diantara malam-siang dan siang-malam, yang menunggu kedatangan kabut keabuabuan di sebelah timur dan yang mengantar kepergian cahaya merah jingga di sebelah barat, menjadi saksi ketika musim berganti, benih-benih mulai tumbuh dari jiwa yang tak berpengharapan. dan adalah aku yang menyebutnya kerinduan.

Disinilah aku, yang menungangi kuda kesendirian dan mengarungi hijau savanna kerinduan, aku berjalan di lembah-lembah, memangilmu, namun, tak ada suara yang kudengar selain gema hatiku. aku memanjat gunung tertinggi untuk melihatmu, tapi, tak jua kutemukan dirimu, di kejauhan hanya pendar warna perak yang samar mewujud rupaku.

Disinilah aku, yang mengarungi samudera mimpi, diantara ombak-ombak ilusi yang kubangun dari puing-puing kenangan. Yang menujumu, dengan petunjuk bintang utara yang tak pernah lelah memandu arah;
harapan kehadiran jiwamu;
gelombang menuju pantai, tepi yang tak pernah kutemui.

0 komentar:

Posting Komentar