Jumat, 18 Maret 2011

matamu yang malam

lewat matamu,
aku mengembara mengelilingi bumi
lebih cepat dari hembusan angin
lebih kencang dari perputaran matari dan bulan
menjadi saksi terciptanya setiap keindahan
keindahan yang hanya engkau memilikinya.

di matamu semua berawal
di matamu juga semua berakhir
karna perjalananku adalah lingkaran coklat di kornea matamu

matamu yang malam,
tempat kunangkunang mimpiku berpijar
mimpi yang kubangun dari panjangnya kesendirian diri
dari malam-malam yang melahirkan kelam
hingga matamu pancarkan cahya
terangi setiap jalan yang kutapaki

matamu yang mataku
musafir yang menemukan tempat menetap.
oase di tandus sahara
pelangi setelah badai
dan tatapan yang berbalas.

maka, dari tatapan itu,
kugariskan takdir di tanganku sendiri; yang juga tanganmu.

0 komentar:

Posting Komentar