Kamis, 25 November 2010

Di Malam Pertemuan Sekaligus Perpisahan

Di malam pertemuan itu.
Memelukmu, selaraskan detak jantungmu di jantungku
Tukar-menukar nafas, menyapu lembut wajahmu dan aku
Begitu dekat
Seakan kau-aku satu tanpa sekat

Seperti ketika lelapmu di sampingku
mimpimu adalah mimpiku yang tergenapi

Lin, detakdetik adalah kenangan tak berulang
Di keningmu masalalumu telah tercatat
Mari lupakan saja,
kucium bibirmu sebagai tanda masadepanmu adalah aku

Tak usah kita risaukan hujan
Yang turun tak tepat waktu
musim memang telah meragu
Tentang cinta, tentang logika
Dan tentang kita

Lin, kuceritakan negeri hatiku,
sebuah negeri di jauh utara
Sebuah negeri dimana dingin terlalu gigil
Negeri yang tak perlu bermimpi
Dimana setiap rasa adalah nyata

Engkaulah tuan putri, di negeri para bidadari
Di sana waktu berhenti berdetak
tak ada ketua-an tiba-tiba
dan jiwa terus hidup abadi

lin, keraguan adalah riak di ketenangan samudera
sebagai tanda kita memang ada
di malam kau dan aku mewujud
kita samasama menarik sauh
kembali layarkan perahu rasa
yang lama tertambat di pelabuhan luka

seperti jarak, merindu adalah perjalanan
dimana kan selalu ada yang tertinggal

masihkah kau percayai hujan
yang mengantar rindu tak tepat waktu
sementara alamat telah kita hafal
di sudut bibirmu, kau teruskan ceriwis gerimis
rindu yang terlalu renta, di kepurbaan jarak
menjadi alasan kepergian-kepulangan

malam itu, ada cerita belum tuntas
serupa debu yang kau selipkan di kantong jaketku
ketika dingin merapatkan tubuhmu di tubuhku
terasa laju begitu kencang
dan kita kendarai angin dan malam

akhirnya, kita jua jadi saksi
kematian malam di kelahiran pagi
mengucapkan kata perpisahan dan ketibaan
entahlah, di dadamu atau di dadaku
debar degup kembali merupa kesepian
yang sempat kita bunuh
ketika tatap matamu mataku menajam
menghujam segala sunyi

lalu, kembali perkalian jarak
membagi segala rindu
menambah segala harap
diantara hasil sama dengan mimpimimpi
di malam kita kembali sendirisendiri.

Lin, Ini bukanlah perpisahan
hanya pengukur sejauhmana rindu samarkan ragu
diantara jeda yang menghadirkan beruparupa rupa
semoga, rupamu rupakulah tetap merupa

0 komentar:

Posting Komentar