kelak, ketika kau berjanji setia kepadaku
jangan kau ucapkan, cukup kau tuliskan saja
karna bahasa ucap tak pernah meningalkan jejak
hingga aku tak bisa menagih apaapa kepadamu
di perkataan terakhirmu, kau tinggalkan tanya
serupa kata yang selalu kau ingkari dan merubahnya menjadi aku
bukankah telah kucatat di dadaku?
kau pun tahu itu, tapi, kita samasama bengal
khianati semua telah terucap dan memilih melupa dan dilupakan
lalu, ketika waktu beranjak menjauh
menghitung jarak diantara janji
kita mulai menghitung seberapa besar rindu dan dendam
mempermainkan catatan kecil di hatiku dan mu
tentang kenangan, yang selalu menjadi jalan buntu untuk memilih langkah
akhirnya, kita kembali menagih apa yang tak pernah tercatat.
Cerpen: Bercinta dengan Celana Dalam Perempuan
3 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar