Minggu, 03 Oktober 2010

Peran Terakhir

pada petemuan terakhir itu
kita sibuk memainkan peran
aku memilih menjadi langit
dan kau memilih menjadi bumi

kuberikan sinar yang terang
dibaliknya panas membakar dadamu
alih-alih menyuburkan benih yang kautanam
namun, kemaraukan rahimmu

kauberikan kesejukkan di mataku
dibaliknya tandus menyeruak bibirmu
memekarkan putikputik bunga
namun, layu tak berkembang

entah, sudah keberapa dalam sandiwara percintaan
kita memainkan peran tawa dalam luka
memakai topeng sembunyikan wajah
wajahmu
wajahku
dan wajah luka

kita mulai menghitung durasi
ketika benci semakin memaki
dan rasa tak lagi menari
karna tak ada mimpi yang abadi

mari kita sudahi saja pesta ini
panggung tak lagi mampu
topang dendam yang sudah membelati
di dadamu dan aku

inilah akhir,
tanpa tepuk tangan penonton
tanpa soraksorakan kemenangan
hanya hati kita yang riuh
diantara detak jangtung bergemuruh
mari, kita sudahi saja pesta ini.

0 komentar:

Posting Komentar