mengenangmu, di jeda
ruang tunggu hadirkan berupa-rupa rupa
memilah wajah makin resah
setiap kisah kian samarkan wajah
entah di bangku nomor keberapa wajahmu kembali hadir
aku mulai melupa
ketika malam kau melangkah keluar
dari jantungku yang tak lagi berdenyut
kau atau aku, akhirnya menutup pintu
kenangan adalah kefanaan ingatan
tentangmu, tak lagi abadi
terkadang hanya sunyi yang beri arti
ketika aku lelap dalam ketaktiduranku
ketika ingatan kembali mengenangmu
aku tersenyum, dan jantungku tetap berdenyut.
bekasi,
Cerpen: Bercinta dengan Celana Dalam Perempuan
3 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar