Rabu, 22 September 2010

yang hidup tanpa detak; lukamu

Pada keabadian perpisahan
Perjumpaan adalah kefanaan ingatan
ketika kenangan merupa hujan
yang datang tak kenal musim

airmata meluruskan arti luka
pelarian gemuruh kebimbangan
dan hati terlalu bisu untuk diam
dan jiwa terlalu riuh untuk berkata

ada bekas bibirmu dan aku
mengecup pedih yang tumbuh mekar di taman hati
selepas percintaan kita terakhir
kutanam benih luka di rahimmu

jika kelak ia lahir
jangan kau mandikan dengan airmata
tersenyumlah kekasih
karna ialah kekuatanmu; hatimu

dan tak perlu kau ceritakan tentangku padanya
aku adalah debu ketiadaan
yang mampir
yang terbuang
yang hidup tanpa detak; lukamu



bandara sepingan.

0 komentar:

Posting Komentar