Selasa, 03 Agustus 2010

Monas, temu kangen club vespa




Awal agustus club vespa Jakarta mengadakan acara temu kangen club-club vespa se-indonesia, yang bertempat di lapangan parkir Monas. Sebenarnya sudah cukup lama aku tak mengikuti acara-acara seperti ini lagi, hingga seorang teman lama telpon dan mengajak untuk ikut acara ini, dan akhirnya menyetujui untuk ikut dengannya.
Mengingat kembali waktu-waktu dulu masih menjadi “gembel Jalanan” sebuah masa yang indah, di mana hidup tak pernah meminta lebih dan jalanan adalah tempat yang sangat menyenangkan untuk melepas semua beban hidup. Perjalanan-perjalanan keluar kota yang bergitu melekat sampai saat ini di pembuluh darahku dan mengikuti aliran darah yang berpusat di jantung.
Dan satu lagi yang sangat aku rindukan dari para “gembel jalanan” ini adalah jiwa persaudaraan yang sangat mendarah daging di antara mereka. Jadi, untuk melakukan perjalanan jauh pun mereka tak akan pernah takut karena di setiap daerah saudara-saudara akan menyambut mereka.
Mungkin beberapa dari kami berdandan seperti tak bernorma atau seperti seorang gembel, tapi itulah makna kami, tak pernah memandang semua dari tampak luar, karena tampak luar bisa saja menipu dan kami lebih berbicara dengan ketulusan di dalam hati, tentang arti sesunguhnya persaudaraan, tentang luka yang selalu kami tanggung bersama, tentang kebebasan hidup yang kami jalani. Lalu sebenarnya mana yang lebih baik, berpakaian bagus tapi di dalamnya biasa saja atau berpakaian kumal tapi di dalamnya bersih?

Sejarah Vespa

Di buat oleh sebuah perusahaan italia, dengan desain yang unik vespa mulai menjadi legenda di kalangan anak-anak motor, semakin tua tahun pembuatan maka semakin di cari. Piaggio di dirikan pada tahun 1884 oleh Rinaldo Piaggio, pada awalnya perusahaan in bergerak dalam bidang pembuatan kapal, rel kereta dan gerbong kereta api. Dan pada perang dunia piaggio memproduksi pesawat terbang.
Pada akhir Perang Dunia II, pabrik Piaggio di bom oleh pesawat sekutu. Setelah perang usai, Enrico Piaggio mengambil alih Piaggio dari ayahnya (Rinaldo Piaggio). Pada saat itu perekonomian Italia sedang memburuk, Enrico memutuskan untuk mendisain alat transportasi yang murah
Dibantu oleh ahli pesawat terbang Corradino D’Ascanio, Enrico menciptakan sebuah design alat transportasi roda dua dengan inspirasi dan teknologi dari pesawat terbang. Konstruksi suspensi monoshock untuk memudahkan mengganti ban diadaptasi dari roda pesawat terbang, bahkan produk pertamanya benar-benar menggunakan roda depan pesawat terbang. Starter dibuat dari bagian komponen bom, serta bodinya terbuat dari alumunium seperti bodi pesawat terbang.
Menurut berbagai sumber vespa pertama kali di produksi pada tahun 1945. Kata vespa sendiri sebenarnya berasa dari kata wesp yang berarti binatang penyengat atau lebah. Kalo di perhatikan dari atas memang sepertinya konstruksi vespa ini mirip dengan lebah.

Persaudaraan yang sempat coba di buktikan oleh geng motor

Berangkat dari bekasi jam 12.00 malam menuju monas, menggunakan tiga vespa dengan kerinduan akan saudara yang telah lama tak bertemu, vespa berjalan dengan santai tak begitu cepat, menikmati angin malam yang lesap di samping badan dan lampu kota yang pendar cahayanya menyapu tubuh, dengan dandanan sedikit retro membuat wanita-wanita yang sedang bermalam minggu bersama pasangan melirik dengan mata dan senyum yang sedikit centil, syal melingkari leher cukup membantu menghangatkan tubuh dari kedingin hati. mari kita berdansa malam ini kawan.
Jam menunjukkan ke jarum setengah dua ketika kami sampai di tempat acara. monas berdiri dengan kokoh seperti menjadi symbol kerasnya kehidupan kota Jakarta dan emas di pucuk seperti mengabarkan bahwa jika berhasil menaklukkannya maka kau akan menjadi sukses dan emaslah balasannya.
Baru saja kami istirahatkan badan dan melepas rindu dengan saudara yang telah lama tak bertemu, ketika ratusan motor dari “geng motor” yang cukup tenar sering membuat onar ini, yang seminggu sebelum acara sempat bentrok dengan beberapa anak-anak vespa dan mengancam akan membubarkan acara ini, dan mungkin akan mereka lakukan malam ini. Raungan dari ratusan knlapot motor cukup memeriahkan suasana malam yang sudah semakin renta dan sesegera akan berganti dengan kelahiran mentari pagi, mendengar suara keributan itu anak-anak vespa yang berada di dalam parkiran monas berlarian keluar untuk menyambut tamu yang datang tanpa di undang itu, seketika ribuan orang tumpah di jalanan dan aku di antara mereka yang dengan suka hati menyambut andrenalin yang telah lama tak pernah muncul dan mendapat kesempatan lagi untuk di coba. “Geng motor” yang di kenal dengan keberaniannya dan yang tadi begitu gagah dengan raungan knalpot motor secara tiba-tiba melarikan diri dan lenyap di telan simpangan jalan. Ah, gagal sepertinya bermain dengan andrenalin lagi, sebuah suara berbisik kepadaku.
Dan rupanya mereka salah menilai persaudaraan dan keberanian klub motor yang berasal dari italia yang termasuk dedengkot klub motor di Indonesia.






Beny Fauzan

0 komentar:

Posting Komentar