Rabu, 18 Agustus 2010

Cinta Nyata


Kau wanita yang telah menjadi sundal di hatiku

Memperkosa setiap ingatan di hariku

Yang setubuhi setiap hembusan dan tarikan di nafasku

Hingga orgasme dalam kata; AKU CINTA KAU




Sengaja tak kutulis puisi romantis kali ini untukmu, sebagai pengingat nyata.

Lihatlah, sayang. Di perempatan lampu merah dan di bawah kolong jembatan, anak kecil bertelanjang kaki menertawai luka, membilas badan dengan airmata, setelah debu jalan hinggap di nasib mereka. Tak ada tempat untuk bermain, karena tanah lapang hanya salahsatu bidang di dada mereka. Dan itu, anak kita.

Untukmu, Kutegaskan! Bukan tak mampu kutulis puisi puitis romantis.

Tapi, cinta adalah nyata, nyata adalah lingkaran bulat di pinggir luka, di luar mimpi dan di dalamnya nestapa.


Beny Fauzan
Planet Senen 19/08/10

0 komentar:

Posting Komentar