Minggu, 11 Juli 2010

Monumen Selamat Datang


: catatan saat melakukan perjalanan sendiri, saat tak ada teman berbagi, lagi.
Tanpamu atau denganmu, aku tetap berjalan. Tetap tersenyum.


“Monumen Selamat Datang.”

Pada kakimu yang mengariskan peta
Perjalanan merekam kenangan
Ketika persimpangan tak sepakat arah
Rindu jadi pelacur pinggir jalan

Sunyi adalah monumen selamat datang di dadaku

Sudut-sudut kota tawarkan sepi
membaur di remang lampu taman
Dan lukisan hati tak bernafas lagi

Dulu, jejak menjadi cerita
Diantara perayaan kerajaan kuno
Dan kita saksi mata yang merampas kenangan
Batas kota yang terlewati; mati.


BF
Rembang.

0 komentar:

Posting Komentar