Jumat, 09 Juli 2010

Meracau : semua pasti berubah

“Mencintaiku, tak akan kau temui kepastian
Aku adalah perubahan.”


Semua yang ada di dunia ini pasti berubah, karena tak ada yang abadi kecuali perubahan itu sendiri. Terkadang kita melupa terhadap perubahan yang akan terjadi sehingga membuat kita tak siap diri untuk menghadapi perubahan-perubahan itu, lalu mulai menyalahkan diri sendiri atau orang-lain, dengan kata lain adalah penolakan atas perubahan itu sendiri, istilah popular dalam manejemen adalah resitensi perubahan (resistance to change). Mungkin jika perubahan itu membahagiakan kita akan senang hati menerimanya tetapi bila perubahan itu menyakitkan, kita tak pernah menerimanya.
Heraclitus (kira-kira 540-480 SM), seorang filsuf yang berasa dari Ephesus di Asia kecil mengatakan “ segala sesuatu terus mengalir,” segala sesuatu terus mengalami perubahan terus menerus dan selalu bergerak, tidak ada yang menetap.
Dan kenapa sering kali perubahan itu di tolak? Mungkin kita perlu kembali seperti Plato katakan bahwa manusia lebih senang berada di daerah aman yang mereka miliki, sehingga melupakan daerah diluar itu.
Begitu juga dengan perasaan, tak selamanya kita mencintai seseorang yang sama untuk selamanya.

“Saat memanen buah-buah cinta terkadang kita melupa
Sebenarnya kita juga sedang menanam benih-benih kebencian.


Ya begitulah, ketika kita sedang merasakan indah-indahnya cinta, kita melupa bahwa tak ada yang pasti di dunia, semua akan berubah. Jadi, saat jatuh cinta kita rela melakukan apa saja untuk orang yang kita cintai, seakan-akan dialah yang akan bersama kita seumur hidup. Hingga suatu saat salah satu ada yang merasa tersakiti oleh perubahan yang telah di cipatakan salah satu pasangan, dan di saat inilah benih-benih kebencian mekar menyelimuti setiap dinding di hati, dan kebencian mulai memainkan peran.
Lalu, kita mulai menyakiti satu sama lain, mulai menabur dendam-dendam, mulai menjelek-jelekkan orang yang pernah kita puja. Seakan kita sama kali tak pernah ingin bertemu atau memaafkan orang yang dulu sangat kita cintai.
Mungkin benar apa yang dikatakan Robbie William dalam pengalan liriknya di lagu betterman :
“before I fallin love, I prepare to leave her.”


Ahh, sudahlah apa peduliku…


BF
Bekasi 10/juli/2010 3:15

0 komentar:

Posting Komentar